Rabu, 06 Maret 2013

GARWO WISMO TURONGGO CURIGO KUKILO




limo perkoro kanggo joko merdeko yaiku : garwo, wismo, turonggo, curigo lan kukilo” (lima hal untuk lelaki sejati adalah : rumah, istri, kuda, senjata dan burung “

Begitu pepatah kuno jawa mengatakan. Saya hanya menulis ulang di sebuah media social dan ternyata banyak yang menyalah-artikan. 

“jadi lelaki sejati harus punya burung dong?”

Ya iyalah bro, dimana-mana lelaki sejati itu udah dapet ‘burung’ dari sononya, tapi kan ga harus memelihara burung. Disini burung mengisyaratkan hobi, minat, passion dll. Kenapa burung? Jaman dulu burung adalah hewan peliharaan yang sangat digemari. Dari kalangan rakyat biasa sampai raja dan anak-anaknya pun gemar memelihara burung (unggas).  Memelihara burung dianggap memiliki prestige tersendiri karena diperlukan ketelatenan dan kesabaran yang besar. Mencarikan kroto (telur semut) sebagai makanan burung misalnya. Jaman dulu belum ada yang jualan kroto di pinggir jalan seperti sekarang. Pemilik harus mencari sendiri di pohon-pohon yang ada sarang semutnya, berjuang melawan ribuan semut yang menjaga telur-telur mereka. Belum juga harus membersihkan kandang dan membuang kotoran burung yang tertinggal dibawahnya, memandikan, menjemur setiap pagi, melatih agar burung mau berkicau. Tapi setelah burung itu jadi alias sudah jago berkicau, ada kepuasan tersendiri dari si pemilik. Apalagi jika burung tersebut bisa menjuarai kontes. 

Share