Sudah menjadi
kodratnya bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas. Makhluk
yang selalu ingin lebih. Sudah mandapat yang diinginkan, tetapi akan selalu
mengharap yang lebih baik, dan lebih baik lagi. Bahkan walaupun sudah mendapat
yang terbaik, manusia akan tetap ingin mendapatkan hal lain yang sudah jelas
diketahuinya tidak lebih baik dari yang dimilikinya. Atau bisa saja faktor
subjektif, karena yang (dulu diangap)
terbaik sudah dimiliki, hal tersebut tidak lagi menjadi yang terbaik bagi
dirinya. Yang dulu dianggap tidak lebih baik, sekarang dianggapnya hal yg lebih
baik dari yang terbaik yang sudah dimilikinya. Yah, begitulah manusia. Tidak
akan pernah terpuaskan dengan berbagai macam hal.
Banyak orang
yang suka mengeluh tentang bagaimana org lain diluar dirinya yang selalu merasa
kurang dan kurang. Padahal tanpa disadari itu adalah hal yang sangat sangat
manusiawi. Jarang sekali ditemui individu yang merasa cukup dengan hal yang
dimilikinya. Dulu berharap sekali memiliki sebuah handphone, dan sekarang sudah
punya. Kemudian berlanjut ke laptop, lanjut lagi ke sepeda motor, mobil, tanah
pekarangan, rumah, rumah yang ada kolam renangnya, rumah di daerah ini-itu, dan
seterusnya. Cuma mungkin bedanya mereka
tidak mengungkakan, dan org lain mengungkapkannya pada mereka. Atau malah mereka mengungkapkan kepada orang
lain tetapi mereka mengeluhkan orang lain yang mengungkapan hal tersebut pada
mereka sendiri.
Lalu bagaimana mengatasinya?
Perlu tidak untuk mengatasi hal tersebut?